Senin, 15 Desember 2014

Gadis Penyulam Kenangan

Senja mulai turun di Bandung, kotaku
Soreku terbuat dari cahaya jingga dan kopi hitam yang sudah tinggal setengah
Dalam guyuran sinar senja, mataku bertubrukan dengan mata kenangan
Menyiramku dengan ingatan tentang gadis itu
Gadis itu adalah gadis penyulam kenangan
Kain-kain rinduku terbang bersama angin lalu tersangkut kepada kepulan awan sore ini
Matanya adalah mata senja yang tenggelam diantara landai bukit-bukit
Sudah lama waktu berlalu sejak terakhir kali aku berbincang dengan gadis itu
Sudah lama berlalu sejak terakhir kali aku menggandeng tangannya berjalan sepanjang jalan yang bagai tanpa ujung itu 
Sudah lama aku tak menemaninya menyulam satu persatu rindu dengan benang kenangan
Masih kuingat bau vanilla ditubuhnya tempatku meletakkan kepalaku setelah menangis di senja itu

Bandung, 15-12-2014, 17.36

Tidak ada komentar:

Posting Komentar